HIPMA KMA Nilai Kinerja Pemkab Kutim Tangani Banjir Lamban

Garda.co.id, Samarinda – Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Kecamatan Muara Ancalong (HIPMA KMA) berikan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur yang dinakhodai Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang ini.
Sebagai informasi, Kecamatan Muara Ancalong mengalami banjir yang cukup parah pada pertengahan Mei tahun 2022 saat ini. Terdapt sekitar enam desa yang terdampak banjir yaitu Desa Kelinjau Ulu, Kelinjau Ilir, Kelinjau Tengah, Gemar Baru, Long Nah dan Long Poq.
Ketua Umum HIPMA KMA Ery Al Feby dengan tegas mengatakan motto Bupati dan Wakil Bupati soal menata Kutim kembali perlu dievaluasi, mengingat banyaknya desa terdampak banjir yang berakibat terendamnya rumah-rumah warga, seperti yang terjadi di pusat ibu kota Kecamatan Muara Ancalong, yakni Desa Kelinjau Ulu dan Ilir.
Di mana, pada Minggu (22/5/2022) lalu, volume air sudah mencapai 1,5 meter, sehingga ada beberapa warga yang mengungsi di tempat warga lain. Hal ini sangat mengganggu proses aktivitas dan transportasi umum masyarakat. Justru saat ini yang disesali adalah lambatnya penanganan dari Pemkab, karena sampai hari ini posko banjir belum di dirikan.
“Ini jelas menghambat aktivitas kegiatan masyarakat dan yang saya sesalkan kenapa dalam proses penanganannya sangat lambat dari Pemkab Kutim,” ungkap Ery Al Feby saat dikonfirmasi, Selasa (24/5/2022).
Untuk mengatasi banjir yang kian parah tersebut, Ery mewakili segenap pengurus HIPMA KMA berharap kepada semua pihak termasuk anggota legislatif dapat turun tangan.
“Saya juga berharap pada Anggota DPRD Kutim dapil 3 untuk bisa bersuara lantang terkait banjir yang kian parah,” terangnya.
Melihat banyaknya infrastruktur pemerintahan, seperti pendidikan dan kesehatan yang terdampak ini akan menjadi boomerang ke depannya. Di tambah, masih banyak infrastruktur yang bisa dikatakan belum layak.
“Ini berbicara soal bagaimana infrastruktur Kecamatan Muara Ancalong kedepan, takutnya setelah kejadian banjir parah ini infrastruktur akan rusak parah, mengingat ini merupakan kebutuhan fundamental masyarakat. Jangan siksa masyarakat dengan kondisi infrastruktur yang buruk,” tutup Pemuda Muara Ancalong Achmad Fawwaz Albani. (***)