Niaga

Tanggulangi Inflasi, BI Kaltim Bersinergi dengan Bankaltimtara dan Pemda

TENGGARONG, GARDA.CO.ID – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait dan BPD Kaltimtara menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi kepada klaster petani cabai merah dan bawang merah binaan BI di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar). Tema yang diangkat adalah Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman, Perlakukan Bibit di Masa Tanam, dan Akses KUR Untuk Peningkatan Kapasitas dan Produktivitas Petani yang diselenggarakan selama tiga hari mulai 17-19 November. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di tiga tempat berbeda menyesuaikan lokasi klaster petani binaan BI di wilayah Kukar, yaitu di Kebun Kelompok Tani PPS Bukit Biru, Balai Kelurahan Loa Tebu Tenggarong, dan Pondok Pertemuan Kelompok Tani Dewi Sri Bhuana Jaya Desa Bhuana Jaya Tenggarong.
Komoditas bahan pangan terutama yang berjenis volatile food seperti beras, cabai merah, dan bawang merah sering kali menjadi isu strategis dalam bidang ketahanan pangan. Pergerakan harga yang bergejolak, kelangkaan persediaan, gagal panen, dan tingginya ketergantungan terhadap impor merupakan beberapa isu yang selalu muncul, terutama menjelang musim panen seperti saat ini. Di Kaltim, khususnya di Samarinda, komoditas seperti cabai merah dan bawang merah selalu menjadi faktor pendorong inflasi yang berasal dari bahan pangan. Bahkan berdasarkan data selama sepuluh tahun terakhir, kedua komoditas tersebut persisten masuk ke dalam lima besar pendorong inflasi di Kaltim.
Termasuk dalam rangkaian kegiatan adalah penjelasan kepada petani mengenai organisme pengganggu tanaman (OPT) berikut cara-cara pengendaliannya, teknik melakukan perawatan tanaman menjelang dan selama musim penghujan yang disampaikan oleh tim teknis dinas terkait. Selain itu, disampaikan juga materi mengenai penguatan kelembagaan klaster petani seperti pencatatan administrasi yang lebih detail oleh BI, dan sosialisasi mengenai akses KUR yang disampaikan oleh perwakilan Bankaltimtara KC Tenggarong.
Dalam pelaksanaan tugasnya, BI memiliki tujuan utama menjaga dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam pelaksanaannya, BI memiliki banyak instrumen untuk mendukung tujuan utama tersebut, salah satunya melalui program pemberdayaan UMKM. Dalam program pemberdayaan UMKM, BI melakukannya dengan membentuk klaster-klaster binaan maupun mitra dari berbagai sektor, terutama sektor pertanian sebagai upaya mendukung ketahanan dan kestabilan harga pangan.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Tim Implementasi Kekda Kantor Perwakilan BI Kaltim, Aswin Gantina, yang diikuti dengan sambutan dari Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kukar Sugiono. Turut hadir dalam kegiatan adalah perwakilan dari Kantor Kecamatan Tenggarong dan perwakilan dari Kantor Kelurahan Bukit Biru.
Kepala KPw BI Kaltim Tutuk SH Cahyono berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, para petani dalam klaster binaan BI dapat mengoptimalkan hasil panennya pada kesempatan panen terdekat dengan meminimalkan kerusakan tanaman akibat OPT maupun kerusakan akibat kesalahan perawatan di tengah musim penghujan. Selain itu, sebagai bagian dari upaya literasi dan perluasan inklusi keuangan, diharapkan para petani dalam klaster binaan dapat mengenal perbankan dan produk perbankan dengan lebih baik yang akan memudahkan akses pembiayaan perbankan kepada petani. “Terakhir dan paling utama, optimasi hasil panen diharapkan berkontribusi dalam upaya pengendalian harga pangan utamanya cabai merah dan bawang merah di wilayah Kaltim, terutama di Samarinda dan sekitarnya,” paparnya. (god)
BACA JUGA :  Pegadaian Bikin Mudah dengan Gadai Dari Rumah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7 + 3 =

Back to top button