Bencana banjir besar di Kota Tepian masih jadi ancaman nyata. Hal itu tampak karena belum seriusnya pemerintah baik Pemkot Samarinda maupun Pemprov Kaltim.yang membuat kebijakan penanganan banjir
Pada batang tubuh APBD 2021 sebesar Rp 2,5 triliun, sekitar Rp 109 miliar diplot untuk penanganan banjir yang di lansir Kaltim Post waktu lalu
Baik peningkatan maupun pemeliharaan drainase juga termasuk untuk pembebasan lahan terkait dengan program pengendalian banjir, tujuan mempertahankan fungsinya drainase atau sungai untuk mengalirkan air.
Kota Samarinda dalam beberapa hari terakhir tak diguyur hujan,Daerah Bengkuring jalan terong Pipit banjir sudah 6 hari dan tak kunjung surut menurut warga penyebab banjir di Akibat kiriman bendungan benanga Lempake,Ketinggian Banjir mencapai 10 sampai 40 Sentimeter.
Himpunan Mahasiswa Islam meminta Pemerintah Kota secepatnya Mengatasi Permasalahan Banjir. banjirnya dari Tanggal 2 -7 tak kunjung surut secepatnya membuat formulasi baru terkait penanganan banjir, paling tidak meminimalisir titik-titik banjir yang ada. Mengingat, disetiap tahunnya, titik-titik banjir justru semakin meningkat.
penyebab banjir bukan hanya akibat benanga tapi adanya galian tambang di Samping benanga yang di lansir Niaga Asia sehingga menyusut daya tampung bendungan benanga yang membuat Meluap sampai ke pemukiman warga Bengkuring dan sekitarnya
“Harapanya, pemerintah juga bisa tindak tegas para pelaku tambang ilegal Maupun resmi yang di kota Samarinda sehingga tidak terjadi dampak sampai ke warga Sehingga solusi yang di tawarkan kepada Pemkot untuk Daerah dataran rendah Khususnya di Bengkuring,membuat folder air sebagai resapan untuk meminimalisir banjir yang kerap terjadi di beberapa tempat memang besar Anggaran membuat Folder tersebut tetapi paling tidak, bisa menekan Titik yang di anggap rawan banjir, dari pada Anggaran habis membuat drainase tapi tiap tahun bukan berkurang malah bertambah
Sehingga Pembangunan folder air harus dilakukan, karena untuk menampung air banjir yang menggenangi wilayah Bengkuring dan Sekitarnya. (*)
Penulis adalah Kabid Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Samarinda
*Isi tulisan tanggung jawab sepenuhnya penulis