Ragam
Pertajam Gerakan, Aktivis Kaltim Harus Maksimalkan Media Sosial
SAMARINDA, GARDA.CO.ID – HMI Komisariat Hukum Widyagama Samarinda menggelar diskusi publik, Sabtu (7/11/2020). Mengangkat tema Refleksi Pemuda Menghadapi Tantangan di Generasi Milenial, para aktivis diminta melek teknologi dalam mengawal pembangunan di Samarinda.
Ketua HMI Komisariat Hukum Widyagama, Irwanto Munawar mengatakan, diskusi publik ini untuk menjaga semangat aktivis. Baik dalam mengatasi problem daerah maupun nasional. Menurutnya mahasiswa saat ini kurang memainkan peranan media sosial.
“Saya mengajak mahasiswa sekarang menjadi aktivis media sosial,” ucapnya.
Ketua Badko HMI Kaltim Kaltara Abdul Muis menjelaskan, di era digital ini, media sudah sangat banyak. Sehingga tidak ada lagi sekat untuk berbicara di depan publik. Tidak harus pula menempati jabatan tertentu dulu. Menurutnya semua orang bisa bicara. Dibandingkan dahulu hanya ketua lembaga saja yang bisa eksis beropini di media cetak. Muis menyebut, mestinya kualitas pemuda saat ini bisa lebih baik lagi dibanding generasi sebelumnya. Mengingat akses informasi lebih mudah didapat. “Di era digital ini semua berkesempatan sama. Bahkan anggota biasa bisa mengalahkan eksistensi ketua umum,” selorohnya.
Akademisi dari Universitas Widyagama Samarinda Suwardi Sagama mengatakan, antusias pemuda di arena pergerakan sangat besar. Bahkan pelajar ikut terlibat. Ini menjadi pro dan kontra. Lantaran usianya di kalangan umum dianggap tabu untuk ikut berunjuk rasa. Dalam pergerakan, menurutnya, sangat diperlukan media. “Inilah fungsi media. Untuk mencerdaskan masyarakat dengan menjelaskan substansi aksi,” urainya. (mj)