Garda.co.id, Samarinda – Momentum peringatan Festival Budaya Dayak Kenyah dalam rangka syukuran pasca panen dan hari ulang Tahun Desa Budaya Pampang ke-49, menjadi perhatian tersendiri bagi Wali Kota Samarinda Andi Harun. Tak hanya serius menjadikan sebagai event tahunan, rupanya orang nomor satu di Samarinda itu juga fokus terhadap Pasar Dayak yang tidak memiliki lapak yang memadai. Tepatnya berada di Jalan PM Noor, Kecamatan Samarinda Utara.
Ia pun berjanji untuk segera membangunkan pasar yang lebih layak tahun ini. Sebab keberadaan lapak yang ada saat ini juga menjadi salah satu hambatan untuk penanganan banjir. Sehingga lapak pedagang memang harus dibongkar dan dibangunkan yang baru.
“Kami memberi prihatian terhadap para pedagang tersebut. Karena terus terang saya perihatin dengan kondisi yang ada saat ini,” ungkap Andi Harun, Senin (27/06/2022)
Padahal yang ia pahami pedagang merupakan sebuah simbol budaya hebat di Nusantara ini, yaitu budaya Dayak. sebutnya. Sehingga ia pun meminta agar para tokoh adat dayak untuk sama-sama memikirkan agar para pedagang tersebut bisa dipandang lebih hormat bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diketahui saat ini Pemkot Samarinda sudah bersiapkan untuk melakukan pembangunan ulang pasar rakyat. Tak tanggung-tanggung anggaran yang disiapkan sebesar Rp 6,1 miliar. Uuntuk pembangunan pasar dayak ini diserahkan ke Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda.
Selama ini sejumlah kios pedagang Pasar Dayak memang dianggap menutupi drainase kota. Sehingga perlu digeser agar proyek pembenahan drainase bisa berjalan. Kepala Disdag Kota Samarinda Marnabas Patiroy mengatakan untuk saat ini sudah memasuki proses pematangan lahan. Dalam obrolan bersama orang nomor di Samarinda itu, akan ada ganti rugi atas perpindahan lapak pedagang dengan luasan 35×50 meter.
“Ini tim sedang bekerja dan akan terus kami pantau,” demikian Marnabas. (Mr)
