Idulfitri, Walikota Ajak Masyarakat Wujudkan Samarinda Kota Pusat Peradaban
Garda.co.id, Samarinda – Walikota Samarinda Andi Harun dan Wakil Walikota Rusmadi melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Raya Darussalam, Samarinda, Senin 2 Mei 2022. Dalam kesempatan itu, walikota menyampaikan ucapan syukur.
Pasalnya, dua kali Idulfitri dalam dua tahun terakhir tak bisa dilaksanakan secara khidmat akibat pandemi covid-19. “Tahun ini kondisi sudah jauh lebih baik,” katanya. Meski begitu, walikota mengajak jamaah agar tidak lengah dan berlebihan dalam mengekspresikan kegembiraan. “Yang perlu diperbanyak adalah rasa syukur kepada Allah SWT,” pesannya.
Mewakili pribadi dan seluruh jajaran Pemerintah Kota Samarinda, walikota mengucapan selamat Idulfitri dan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat kota Samarinda.
Menurut dia, Pemkot Samarinda dan seluruh lapisan masyarakat harus saling bekerjasama membangun Kota Tepian agar menjadi daerah yang baldatun thoyyibatun wa rabbhun ghaffur yang berarti; ”Negeri yang baik dengan Rabb yang maha pengampun.”
Walikota juga mengimbau jamaah agar shoum (puasa) yang dilaksanakan selama Ramadan menjadi latihan yang kemudian diaplikasikan nilai-nilai kemuliaannya di bulan lain sepanjang tahun. “Dengan nilai-nilai kebaikan yang diterapkan itu, maka akan menjadikan Samarinda benar-benar sebagai kota pusat peradaban,” tukasnya.
Sementara itu, dalam salat Idulfitri tahun ini, ustaz Kusasi didapuk menjadi khatib. Dalam khutbahnya, dia menyampaikan makna yang mendalam dari lantunan kalimat thayyibah yang diucapkan umat Islam saat menyambut Idulfitri.
Ucapan takbir “Allahu Akbar”, menurut Kusasi, menunjukan pengakuan tentang kebesaran Allah SWT. Ketika mengatakan “Allahu Akbar”, berarti jemaah telah mengecilkan perkara-perkara lain di dunia ini.
“Harta, kekuasaan, dan jabatan, menjadi kecil di mata kita saat kita mengucapkan Allahu Akbar.” tegas dia.
Ucapan Tahmid “Alhamdulillah”, segala Puji bagi Allah SWT, menunjukan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan. Bagaimana tidak, Allah SWT telah menjadikan manusia dengan sebaik-baik bentuk (fi ahsani taqwiim).
“Allah SWT juga memberikan petunjuk kebenaran, yakni Alquran. Dengan Alquran kita tahu mana yang halal dan mana yang haram, mana yang haq dan mana yang bathil, serta mana yang diridhoi dan mana yang dimurkai,” tutur Kusasi.
Selanjutnya ujar Kusasi, ucapan Tasbih “Subhanallah” Maha Suci Allah SWT, menunjukan pengakuan kita akan keagungan Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini dengan sempurna.
Sementara ucapan Tahlil “laa ilaaha illa Allah” merupakan syahadah (pengakuan) akan Allah SWT sebagai satu-satunya Zat yang harus kita sembah.
“Kita bersyukur Allah mulai menghilangkan wabah covid-19 dari kehidupan kita, setelah 2 tahun kita terbelenggu karenanya.” ujar Kusasih saat menjelaskan soal pandemi yang tengah melanda bangsa Indonesia. Namun demikian menurutnya kita tetap waspada terhadap bahaya virus tersebut. (Mr)