Bengkel Gratis Pertamina Tak Terelalisasi, Komisi II Akan Tindak Tegas

Garda.co.id, SAMARINDA — Nota kesepakatan janji pembukaan bengkel gratis bagi korban yang terdampak BBM oplosan yang di lakukan DPRD Kaltim bersama Pertamina hingga kini belum juga direalisasikan.
Menanggapi permasalahan ini, Sekretaris Komisi II DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra, menekankan pihak Pertamina harus memberikan kepastian kepada masyarakat soal pembukaan bengkel gratis yang sebelumnya disekapakati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa waktu lalu.
“Pertamina harus menjawab ini. Masyarakat sudah menunggu. Saya terakhir komunikasi kemarin, katanya masih menunggu arahan dari pusat,” ungkapnya.
Namun, pihak Pertamina beruang kali cenderung memberikan jawaban aman yang dianggap hanya meredam kegaduhan di tengah masyarakat. Nurhadi menilai, alasan bahwa keputusan harus menunggu pusat terlalu klise dan tak solutif.
“Dari kemarin selalu jawabannya sama; harus koordinasi ke pusat. Tapi masyarakat tidak mau tahu soal itu. Kita pun tak bisa memberikan jawaban, karena janji datangnya dari mereka,” tuturnya.
Lanjut, Nurhadi mengatakan bahwa kasus BBM ini telah menyebabkan kerusakan pada kendaraan sejumlah warga di berbagai daerah. Bahkan, beberapa kendaraan anggota dewan pun ikut terdampak.
“Beberapa kendaraan anggota dewan juga kena dampaknya. Tapi tidak etis kalau kami menyuarakan atas nama pribadi. Intinya, rakyat juga dirugikan,” tutur Nurhadi.
Jika hingga hari ini janji bengkel gratis belum juga direalisasikan pihak Pertamina, maka Komisi II berencana mengambil langkah tegas.
“Kami akan panggil lagi Pertamina. Kalau perlu dengan sikap lebih keras. Ini sudah seperti penghinaan terhadap lembaga kami. Kita saja dibohongi, apalagi masyarakat,” terangnya.
Ia mengingatkan bahwa hasil RDP sudah jelas: ada pengakuan kerusakan, ada janji perbaikan. Kini tinggal bagaimana Pertamina menepatinya.
“Pemeriksaan sudah dilakukan, kerusakan sudah terdata, tinggal realisasinya. Jangan buat masyarakat terus menunggu tanpa kepastian,” tukasnya. (Dry/Adv/DPRDKaltim)