Digitalisasi Masjid Jadi Sorotan dalam Rakerda DMI Kukar, Pjs Bupati Kukar Ajak Umat Terlibat

Garda.co.id, TENGGARONG – Semangat inovasi dan perubahan mewarnai pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-4 Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kutai Kartanegara (Kukar) di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Sabtu (16/11/2024).
Dengan tema “Percepatan Digitalisasi Basis Data Masjid dan Jemaahnya,” Rakerda ini menegaskan komitmen DMI Kukar sebagai pilar utama kemajuan masjid dan pemberdayaan umat di era digital.
Dalam sambutannya, Pjs Bupati Kukar Bambang Arwanto menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi DMI Kukar, yang tidak hanya menggerakkan kegiatan keagamaan, tetapi juga menjembatani komunikasi antara umat dan pemerintah.
“DMI Kukar bukan sekadar organisasi, melainkan mitra strategis dalam menciptakan masyarakat yang religius dan harmonis,” ungkap Bambang.
Bambang juga memberikan sorotan khusus terhadap pengembangan aplikasi e-DIMASJID, sebuah platform digital yang diharapkan dapat mempercepat pendataan masjid dan jemaah, serta membuka peluang pemberdayaan umat berbasis teknologi.
“Aplikasi ini akan memungkinkan masjid untuk mengidentifikasi kebutuhan sosial dan spiritual jemaah, dari bantuan sosial hingga pembelajaran Al-Qur’an,” ujarnya penuh optimisme.
Namun, Bambang tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi DMI Kukar, termasuk penolakan aplikasi e-DIMASJID oleh Kementerian Sosial. Ia mengajak DMI untuk tetap tegar dan melanjutkan upaya ini demi kesejahteraan umat.
“Jangan patah semangat. Perjuangan ini adalah untuk kemajuan umat. Saya yakin, manfaatnya akan terasa di masa depan,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Kukar telah menyediakan gedung sekretariat untuk DMI Kukar yang diharapkan menjadi pusat koordinasi strategis program keagamaan.
“Gedung ini adalah simbol komitmen kami terhadap kemajuan masjid dan umat. Jaga dan pelihara dengan baik, agar dapat bermanfaat untuk generasi mendatang,” tambah Bambang.
Lebih jauh, Bambang menegaskan bahwa masjid harus menjadi pusat pemberdayaan sosial yang memanfaatkan data digital untuk meningkatkan kesejahteraan umat.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan. Melalui data yang diperoleh, kita bisa membantu jemaah yang membutuhkan, termasuk yang membutuhkan pendidikan agama,” ujarnya.
Bambang berharap Rakerda ini menjadi momentum untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menjadikan masjid sebagai pusat harmoni dan pemberdayaan umat.
“Kukar adalah rumah bagi keberagaman. Melalui sinergi kita bersama, masjid akan menjadi jembatan persatuan di tengah perbedaan,” ujarnya, mengakhiri sambutannya.
Rakerda DMI Kukar kali ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga tonggak penting bagi langkah digitalisasi masjid dan pemberdayaan umat.
Dengan dukungan penuh dari Pemkab Kukar, DMI Kukar kini lebih siap dari sebelumnya untuk mewujudkan masjid sebagai pusat perubahan sosial yang memberi manfaat luas bagi masyarakat Kukar. (Mft/Adv/DiskominfoKukar)