Politika

Belum Menyerah, Mahasiswa Kaltim Siapkan Aksi Nasional 10 November

SAMARINDA, GARDA.CO.ID – Selang beberapa waktu Presiden Joko Widodo meneken UU Cipta Kerja, mahasiswa, buruh, dan pelajar yang tergabung dalam Aliansi Mahakam kembali bersuara, Kamis (5/11/2020).

Aliansi Mahakam berunjukrasa di DPRD Kaltim pada sekitar pukul 15.00 Wita. Mereka berorasi dan membakar ban. Humas Aliansi Mahakam Yohanes Richardo mengatakan, omnibuslaw cacat prosedural. Sebab, lanjutnya, jika mengacu pada proses pembentukan undang-undang, mesti ada partisipasi publik. “Tapi kenyataannya, masyarakat dan akademisi tidak dilibatkan,” tegasnya.

Ia meminta pemerintah mencabut omnibuslaw. Sebab undang-undang itu dinilainya prematur sejak awal. Yohanes juga menganggap regulasi itu bukan menjadi kebutuhan rakyat, tapi keinginan para investor.

Unjuk rasa tersebut berakhir ricuh. Demonstran tak berhasil masuk ke kantor DPRD Kaltim, yang mana dalam agenda Aliansi Mahakam ingin melakukan “sidang rakyat” di gedung wakil rakyat itu. “Kami akan terus berunjukrasa sampai omnibuslaw dicabut. Pada 10 November kami akan ikut unjuk rasa nasional serentak,” paparnya. (mj)

Aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Mahakam berujung ricuh di DPRD Kaltim. (Majid/Garda)
BACA JUGA :  Sutomo Jabir Berkomitmen Kawal Program Pencegahan Banjir di Bontang dan Kutim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 1 = 2

Back to top button