Pariwara

Wabah Cacar Monyet Belum Masuk Kaltim

Garda.co.id, Samarinda – Wabah penyakit cacar monyet (monkeypox) telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Setyo Basuki mengatakan, meski monkeypox secara global berstatus siaga darurat, karena memang telah masuk di beberapa negara, tetapi untuk di Indonesia sampai dengan hari ini belum ditemukan pasien terinfeksi.

“Cacar monyet di Indonesia belum, jadi di Kaltim juga belum. Siaga darurat itu secara global. Karena memang di beberapa negara telah masuk. Tetapi untuk di Indonesia sampai dengan hari ini belum ditemukan pasien terinfeksi,” ungkap Setyo Basuki dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, Senin (25/7/2022).

Dijelaskan Setyo, penyebab utama dari penyakit cacar monyet yaitu virus yang ditularkan melalui binatang. Seperti monyet dan binatang buas lainnya.

<!–nextpage–>

“Tetapi jelas penyakit ini sebetulnya seperti Covid-19, datang nya dari luar negeri. Maka yang menjadi perhatian sekali adalah pelaku perjalanan luar negeri untuk di screening. Karena kalau belum ada di Indonesia, sebetulnya penyakitnya memang belum ada,” kata Setyo.

Kasus penularan monkeypox pada dasarnya dapat menjangkit siapa saja namun ini lebih rentan terjadi pada anak-anak dan lanjut usia (lansia) yang memiliki komorbid.

Menyinggung terkait intruksi turunan dari Kementerian Kesehatan RI, Setyo menuturkan jika sejauh ini belum ada arahan khusus karena memang kasusnya belum ada di Indonesia.

Tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pencegahannya. Pertama menghindari kontak dengan hewan yang menjadi sarang virus, terutama hewan buas, tikus, primata, hewan sakit atau hewan mati.

Kedua, hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi monkeypox.

“Seperti kemarin ada Covid-19 tentu dihindari. Ini kan virus yang penyebaranya berbeda dengan Covid-19. Kalau virus itu bisa langsung dari cakaran binatang yang berbahaya tadi atau bisa juga dari orang yang sudah positif cacar monyet,” ujar Setyo.

BACA JUGA :  Fasilitas Pendidikan di Kaltim Belum Memadai, Sutomo Jabir: Ini Harus Jadi Prioritas

<!–nextpage–>

Selain itu, secepat mungkin menghindari mengkonsumsi daging yang tidak di masak dengan sempurna dan menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat. Seperti taat prokes.

“Cacar monyet itu sifatnya melepuh, kemudian biasanya gatal, digaruk dan pecah. Nah itu kalau mengenai orang kebetulan kulitnya terluka bisa juga menjadi sumber penularan.”

“Bentuknya mirip seperti cacar air. Kalau ada anak-anak atau riwayat perjalanan luar negeri itu menjadi penentu juga. Belum ada intruksi khsusus dari kementerian, vaksinnya juga belum ada,” pungkas Setyo.(PB/ADV/KominfoKaltim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

38 − = 30

Back to top button