Pemkab Kukar Siapkan Rehabilitasi Monumental Taman Makam Pahlawan Bukit Biru
Garda.co.id, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bertekad melakukan perubahan besar dengan merencanakan rehabilitasi menyeluruh Taman Makam Pahlawan (TMP) Bukit Biru di Tenggarong.
Langkah ambisius ini bertujuan untuk memenuhi standar pengelolaan yang diatur dalam Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Nomor 23 Tahun 2013, serta memberikan penghormatan yang layak bagi para pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa.
Kepala Bidang Penanganan Korban Bencana dan Pengelolaan Taman Makam Pahlawan Dinas Sosial Kukar, Riadi Hadiwinoto, mengungkapkan bahwa TMP Bukit Biru membutuhkan rehabilitasi total.
Sejumlah elemen vital, seperti fondasi, tugu peringatan, dan tangga utama, mengalami kerusakan yang cukup parah hingga berpotensi membahayakan. Bahkan, beberapa bagian bangunan sudah mulai miring dan bergeser.
“Pembangunan TMP Bukit Biru harus mengacu pada aturan yang memisahkan antara makam dan taman, sementara saat ini keduanya masih menyatu. Ini akan kami perbaiki sesuai dengan ketentuan yang ada,” ujar Riadi.
Posisi makam yang terlalu dekat dengan tugu juga menjadi salah satu masalah utama yang harus disesuaikan untuk memberi ruang penghormatan yang lebih layak.
Proyek besar ini direncanakan dimulai pada 2025, namun tantangan besar menanti, terutama dalam hal pendanaan dan pembebasan lahan.
Meski sudah disiapkan anggaran sekitar Rp1,5 triliun, Riadi mengakui bahwa dana tersebut kemungkinan tidak akan mencukupi untuk memenuhi kompleksitas proyek ini.
Mengingat perbaikan struktur yang harus dilakukan, termasuk pergeseran bangunan dan penataan ulang area tangga yang selama ini mengganggu jalannya upacara resmi.
Keterbatasan lahan juga menjadi kendala besar. TMP Bukit Biru terletak di kawasan perbukitan yang berbatasan dengan jurang di bagian belakang, tanah milik masyarakat di sisi kanan, serta bekas rumah makan yang kini terbengkalai di sisi kiri.
Pemerintah tengah berupaya membebaskan lahan bekas rumah makan untuk memperluas area TMP, meski negosiasi harga tanah dengan pemiliknya diperkirakan akan memakan waktu dan perdebatan panjang.
“Pembebasan lahan seringkali jadi kendala besar. Kami harus menyesuaikan harga yang diminta oleh masyarakat dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), dan ini bisa memakan waktu lama,” ungkap Riadi.
Meski menghadapi banyak tantangan, rehabilitasi TMP Bukit Biru bukan hanya tentang memperbaiki bangunan fisik.
Tujuan utama adalah untuk menciptakan tempat yang lebih representatif, layak, dan simbolik untuk menghormati para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa.
Riadi berharap, TMP yang baru nantinya akan menjadi pusat kegiatan kenegaraan yang mengharumkan nama pahlawan, sekaligus menjadi ruang bagi masyarakat untuk mengenang perjuangan mereka.
“Kami ingin TMP Bukit Biru menjadi tempat yang memberi penghormatan yang layak bagi para pahlawan, serta mendukung pelaksanaan upacara kenegaraan dan kegiatan masyarakat lainnya,” tambah Riadi, penuh harapan.
Dengan rehabilitasi ini, diharapkan TMP Bukit Biru tidak hanya akan memperbaiki tampilan fisik, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Kukar dan Indonesia secara keseluruhan.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Kukar untuk meningkatkan kualitas infrastruktur sosial dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan bagi generasi mendatang. (Mft/Adv/DiskominfoKukar)