Terowongan Guna Atasi Kemancetan, Komisi III Sebut Utaman Asas Manfaat Maysarakat
Garda.co.id, Samarinda – Guna mengatasi kemancetan di kawasan Gunung Manggah hingga Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) seakan tak pernah tuntas. Pemkot Samarinda berencana membangun terowongan yang dirancang dari Jalan Sultan Alimuddin-Kakap.
Proyek pembangunan terowongan ini, sudah masuk dalam tahap penyusunan Detail Enginering Desain (DED). Jika ditotal anggaran yang diperlukan untuk pembangunan terowongan sebesar Rp 400 miliar.
Sebagai proyek yang prestisius, Anggota Komisi III DPRD Samarinda Anhar, berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda nantinya perlu memantapkan ulang pembahasan mengenai seluruh aspek kebutuhan. Sebab diketahui proyek dipastikan akan membutuhkan anggaran setidaknya Rp 400 miliar dan masuk dalam kegiatan Multi Years Contract (MYC).
“Banyak aspek yang mungkin terlewatkan, dari asas manfaat, kemampuan daerah dan sumber daya manusianya. Saya lihat juga pembahasan anggaran kota belum maksimal. Semua ini perlu dibahas, sebagai dewan, itu peranannya,” jelasnya.
Dilain sisi, ia pun merasa tidak ada yang salah dalam pembangunan terowongan yang didasari sebagai solusi kemancetan. Namun, sampai saat ini tidak ada terowongan yang pernah dibangun di Provinsi Kalimantan, sehingga jika ini dibangun tentu menjadi catatan histori tersendiri bagi Kota Samarinda.
“Sebagai yang pertama di Kalimantan, kita juga kita juga harus melihat kemampuan keuangan daerah, sumber daya manusianya bagaimana, termasuk pengelolaan pemerintahnya,” terangnya.
Poitilikus PIPD ini juga mengungkapkan setiap pembangunan proyek yang dilakukan pemerintah ada baiknya didasari pada asas manfaat. Sehingga, daripada harus mengejar proyel prestisius, Pemkot Samarinda harus lebih mementingkan serta mempertimbangkan asas manfaatnya bagi masayarakat.
“Kita ketahui proyek prestisius itu membutuhkan anggaran yang besar. Jadi asas manfaat harus diutamakan, dari pada hanya mengejar nilai prestisnya saja,” demikian Anhar.(Mr/Adv)