Kepala DPUP-PERA Kaltim : Bagai Menabur Garam Di Laut
Perbaikan Jalan di Utara Butuh Rp3 Trilyun
Garda.co.id, Samarinda – Kondisi jalan poros perbatasan Kabupaten Kutai Timur di Kecamatan Kaliorang menuju Kabupaten Berau di Kecamatan Talisayan, rusak sangat parah. Kubangan lumpur menghambat masyarakat, yang hendak melintasi kawasan jalan di perbatasan 2 Kabupaten di Kaltim tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUP-PERA) Provinsi Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda menanggapi kerusakan jalan di wilayah utara Kaltim tersebut mengatakan, jalan tersebut dalan proses lelang.
“Memang jalannya panjang sekali. Dari Kaliorang ke Talisayan 250 Km, dari Talisayan sampai ke Tanjung Redep itu 150 Km. Sehingga total 400 Km,“ beber Aji, Rabu (15/6/2022).
Menurut Aji, yang dialokasikan anggarannya di sana. Untuk di daerah wilayah Berau itu sekitar Rp80 Milyar, sedang yang di daerah Kutim sekitar Rp50 Milyar dan sedang proses lelang.
“Dengan Uang segitu dibandingkan dengan panjang jalan, bagai menabur Garam di Laut. Tidak akan pernah cukup,“ jelas Aji menggambarkan anggaran yang tidak seimbang dengan panjang jalan yang harus diperbaiki.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kalau semua jalan yang rusak ringan dan rusak berat dengan kondisi sekarang sekitar 250 Km. Itu perlu dana Rp3 Trilyun, sedangkan anggaran bagi Dinas Bina Marga tiap tahunnya hanya Rp500 Milyar.
Perbaikan yang dilakukan, menurut Aji, hanya berusaha agar jalan tidak terputus. Setidaknya Mobil bukan double gardan bisa lewat.
Iapun membeberkan, yang mau dilelang sekarang ada yang Beton ada juga yang Aspal. kondisinya sekarang banyak yang terbuka. Sehingga untuk sementara perbaikan jalan dengan menurunkan alat rutin, jalan yang mau putus dipadatkan lagi dengan material untuk mempertahankan kondisi jalan agar bisa dilewati.
“Habis lebaran sempat kami operasi sehari, perbaiki jalan di Kaliorang tersebut. Namun alatnya tiba – tiba rusak,“ sambungnya.
Aji menggambarkan, walau dari Kutim ke Berau bisa melalui jalur alternatif yakni lewat Kecamatan Muara Wahau, namun butuh tambahan waktu berjam-jam agar sampai di Berau.(DK/ADV/KominfoKaltim)