Garda.co.id, Samarinda – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim melakukan survey, menyikapi banyaknya Sapi di daerah lain yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dan hingga saat ini telah melakukan survei di 150 lokasi Peternakan, dengan total Sapi yang disurvei 4.720 ekor yang sejauh ini masih aman.
Hal itu disampaikan Munawwar, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim yang mengatakan bahwa terkait dengan PMK pihaknya senantiasa melakukan pengawasan.
“Terlebih jelang Hari Raya Idul Adha, kami tidak memberikan rekomendasi terkait hewan ternak dari daerah wabah yang tertular, untuk masuk ke Kaltim,“ kata Munawwar, Selasa (21/6/2022).
Dijelaskan Munawwar, sempat ada temuan kasus PMK di Berau yang terdeteksi secara klinis terlihat gejala PMK. Tapi secara hasil PCR ternyata bias jika itu adalah PMK.
“Jadi yang menentukan adalah hasil PCR, walau secara klinis juga bisa mendeteksi PMK. Tapi untuk kasus yang ada di wilayah Kutai Timur, masih kita lakukan uji ulang,“ sambungnya.
Uji ulang tersebut menurut Muhawwar, adalah untuk meyakinkan bahwa hasil PCR yang kedua nanti, bisa juga dengan kondisi negatif.
“Karena memang kadang tidak ada gejala klinis, namun muncul hasil PCR yang positif. Kondisi itulah yang terjadi di Berau, klinis yang muncul tapi hasil PCR negatif, ini bias. Karena biasanya, PMK ada gejala klinis dulu baru hasil observasi positif,“ ulangnya.
Meski hasil test di Berau telah dinyatakan negative, namun DPKH tetap akan melakukan test ulang untuk memastikan.
“Untuk itu kita akan test ulang lagi, walau sejauh ini hasil test kasus di Berau tersebut, kami nyatakan bahwa itu negative.“ tandas Munawwar.(DK/ADV/KominfoKaltim)