Lepas Jamaah Haji, Ini Pesan Wali Kota Samarinda

Garda.co.id, Samarinda – Tahun ini ratusan jemaah haji Kota Samarinda dipastikan akan berangkat, setelah tertunda lama akibat pandemi Covid-19. Setelah dilakukan verifikasi oleh Kementerian Agama (Kemenag) Samarinda, sebanyak 260 jemaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.
Hari ini Kamis (16/6/2022) Wali Kota Samarinda Andi Harun melepas secara simbolis di Masjid Sofiatul Amin Jalan Kesuma Bangsa pagi ini.
Dalam kebijakan haji kali ini juga, jemaah haji yang berangkat sendiri ialah berusia di bawah 65 tahun dan telah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi Arabia.
Ia pun mengiringi pelepasan jemaah haji dengan doa yang ia utarakan. Dalam arahannya wali kota berpesan agar seluruh jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan. Serta menjaga niatnya untuk menjadi haji mabrur.
Dalam arahannya wali kota berpesan agar seluruh jemaah haji untuk tetap menjaga kesehatan. Serta menjaga niatnya untuk menjadi haji mabrur.
“Semoga di perjalanan selalu dikuatkan dalam kesabaran serta keikhlasan,” ujarnya.
Sebab dalam melaksanakan rukun islam kelima ini dipastikan akan ada saja cobaannya. Baik yang ringan maupun berat dalam perjalanan.
Tak lupa, Andi Harun juga meminta tolong kepada jemaah haji untuk mendoakan Pemkot Samarinda agar bisa menjadi Kota Samarinda yang baik, nyaman, dan bermanfaat untuk seluruh warganya.
Dari 260 jemaah dibagi menjadi tiga kloter pertama 186 jemaah akan diberangkatkan ke Asrama Haji Batakan Balikpapan pada 21 Juni 2022 dan berangkat ke Tanah Suci pada 22 Juni 2022 mendatang.
Selanjutnya kloter kedua berjumlah 30 jemaah yang berangkat ke Asrama Haji pada 28 Juni 2022. Selanjutnya akan diberangkatkan ke Mekkah pada 29 Juni 2022 mendatang
Terpisah Kepala Kemenag Samarinda Baihaqi memastikan proses haji di Kota Samarinda dijaga sekali protokol kesehatannya secara ketat. Bahkan sebelum berangkat, jemaah haji diharuskan melakukan tes PCR pada 19 Juni 2022 dan dikatantina.
“Mereka tidak boleh mendapat kunjungan dari keluarga. Setiap petugas yang akan berangkat dan masuk Asrama Haji harus tes Antigen. Sehingga ini sudah bisa dilakukan prokes secara ketat di Asrama Haji sampai ke Mekkah,” ucap Baihaqi.
Jika ada jemaah haji yang positif COVID-19, jemaah tersebut melakukan karantina hingga dinyatakan negatif. Bahkan keberangkatan belum sembuh, jemaah tersebut akan berangkat hingga kloter selanjutnya.
“Apabila positif hingga kloter terakhir berangkat, maka mau tak mau, jemaah tersebut gagal berangkat haji. Semoga mereka semua bisa menjaga kesehatan dari keberangkatan sampai pulang lagi,” tutupnya. (Mr)