Antrean Belum Terurai, Walli Kota Samarinda Panggil Pertamina
Garda.co.id, Samarinda – Hingga saat ini masih ada saja ditemukan antrean solar di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tengah kota. Kejadiaan naas pun terjadi dan merenggut beberapa warga, hingga membuat Wali Kota Samarinda, Andi Harun geram.
Ia pun memanggil PT Pertamina Patra Niaga beserta Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Dinas Perdagangan Samarinda, dan OPD terkait di Balaikota Samarinda pada Kamis, (21/4/2022). Dalam pertemuan tersebut Andi Harun mendorong Pertamina untuk segera merealisasikan janjinya dalam penerapan fuel card.
“Saya tidak mau dijanjikan terus, bayangkan saja sudah berapa warga kita yang meninggal, termasuk lurah saya juga nyaris celaka,” ungkapnya.
Tak segan ia juga meyakinkan ke Kepala Dishub Samarinda Hotmarulia Manalu untuk menutup SPBU. Lantaran membuat antrian panjang atau membeberkan nomor polisi (nopol) truk nakal kepada masyarakat.
“Silahkn dibuka saja datanya, kalau tidak dilaksanakan, saya cabut jabatannya,” pintanya dengan tegas.
Ia berkali-kali juga mengatakan bahwa antrean di SPBU ini, disebabkan oleh ketidak tegasan Pertamina yang membawahi SPBU.
“Jawabannya selalu klasik, tidak bisa mengontrol, bahkan meminta pemkot yang membuat edaran,” bebernya.
Namun bagi Andi Harun untuk membuat surat edaran adalah perkara mudah. Yang ia tekankan dalam pertemuan kali ini adalah keseriusan Pertamina.
“Ini bukan perkara surat saja. Kenyataannya oknum Pertamini ini menjual minyak dari Pertamina. Seharusnya, oknum tersebut bisa ditertibkan dan diciduk oleh Pertamina,” paparnya.
Terpisah Sales Branch Manager Retail II Kaltim-Utara Pertamina Patra Niaga Muhammad Rizal mengakui untuk menindaklanjuti keinginan wali kota, pihaknya juga perlu berlandaskan payung hukum. Sehingga ketika menindak, ada dasarnya yang jelas.
“Untuk membuat fuel card (kartu kendali) itu memerlukan aturan yang tegas, karena dari BPH Migas (Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi) sehari memberikan 200 liter,” ucap Rizal.
Hal ini juga berlaku untuk menindak tegas SPBU yang curang. Selama ini pihaknya sudah menghentikan penyaluran khusus solar yang ada di SPBU Jala Juanda.
“Tapi kalau seluruh SPBU tersebut dihentikan, pasti ada penolakan atau keluhan keras dari pihak asosiasi pengusaha,” demikian Rizal. (Mr)